Oleh Khasbi
Proses kelahiran PMII Cabang Kebumen sangat dimungkinkan merupakan bagian dari perkembangan dan perluasan cabang-cabang PMII di beberapa kabupaten dan kota pada periode ketiga, di mana diketahui tidak ada selang waktu yang lama dengan berdirinya cabang PMII Purworejo. Pertimbangan ini disebabkan selain letak wilayah yang berdekatan antara Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Purworejo, juga Kabupaten Kebumen sebagai kabupaten yang sangat strategis, di mana mayoritas masyarakatnya adalah warga Nahdliyin dan banyak berdiri pondok pesantren di kabupaten dengan slogan kabupaten beriman ini.
Sebagaimana kita ketahui, kader-kader PMII merupakan aset intelektual muda NU, mengingat hampir seluruh kader PMII—yang sudah menjadi alumni—mengabdi di NU. Dengan pertimbangan ini pula kemudian memicu semangat mahasiswa NU Kebumen untuk mendirikan organisasi yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja), yakni PMII sebagai organisasi mahasiswa kaum muda NU yang secara tegas memperjuangkan ideologi Aswaja. Selain itu juga di Kebumen telah berdiri Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), walaupun pada masa itu jumlah mahasiswanya tidak sebanyak universitas atau kampus di kota besar seperti Jogja, Semarang dan kota besar lainnya.
Terkait sejarah pertama kali PMII Kebumen berdiri, terdapat sumber informasi yang berhasil digali, salah satunya adalah dari Sahabat Lamin, alumni PMII Kebumen yang masuk pada generasi kedua PMII Kebumen. Menurut beliau, PMII pertama kali hadir di Kebumen sekitar tahun 1980-an (tanggal dan bulan belum disebutkan). Karena memang, kampus tertua di Kebumen adalah Universitas Nahdlatul Ulama (UNU).
Kampus ini, awalnya adalah cabang dari kampus IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang membuka cabang di Kebumen; sekitar tahun 1973. Kemudian berbagai pertimbangan regulasi dari pemerintah, UNU Kebumen ini kemudian menginduk ke UNU Surakarta. Karena berbagai pertimbangan matang dari para pendiri dan sesepuh NU di Kebumen, UNU Kebumen ini kemudian memisahkan diri dari UNU Surakarta, yang secara yuridis formal, kampus ini resmi berdiri tahun 1978; dengan membuka fakultas awal yaitu Hukum Islam/ Syari’ah, baru kemudian pada tahun 1985 membuka Fakultas Tarbiyah.
Dengan melihat awal mula berdirinya kampus UNU Kebumen di atas (tahun 1978), dua tahun berselang kemudian (tahun 1980) PMII Kebumen berdiri. Beberapa mahasiswa UNU Kebumen bersama-sama berkomitmen mendirikan PMII sebagai basis pengkaderan mahasiswa NU di Kebumen. Pertama kalinya, generasi pertama PMII Kebumen dipimpin oleh Sahabat Hasanudin. Karena masa-masa awal berdiri, tentu hasrat utamanya adalah bagaimana agar PMII ini bisa eksis di kampus dan bisa melangsungkan rekrutmen mahasiswa untuk menjadi kader PMII; walaupun mahasiswa di kampus UNU ini jumlahnya masih sangat sedikit pada masa itu.
Sementara kini di tahun 2022, PMII Kebumen telah banyak mengalami dinamika dan perkembangan yang salah satunya memunculkan banyak alumni yang tersebar di berbagai wilayah dan sudah mulai menempati pos-pos strategis di birokrasi pemerintahan maupun di posisi strategis lainnya. Selain itu, dalam bidang kaderisasi PMII Kebumen mengalami perkembangan yang cukup signifikan dengan munculnya Komisariat dan Rayon dari multidisiplin ilmu pengetahuan. Total terdapat 4 Komisariat masing-masing Komisariat Joko Sangkrip dari IAINU Kebumen, Komisariat Nusantara dari UMNU Kebumen, Komisariat Putra Bangsa dari UPB Kebumen dan Komisariat Persiapan Al-Kahfi dari AKOM Kebumen.
Sedangkan untuk Rayon sendiri, PMII Kebumen memiliki 5 Rayon, masing-masing Rayon Tarbiyah dari IAINU Kebumen, Rayon Persiapan FEBI dari IAINU Kebumen, Rayon Persiapan FSUD dari IAINU Kebumen, Rayon FKIP dari UMNU Kebumen dan Rayon SAINTEK dari UMNU Kebumen. Sedangkan data anggota PMII Kebumen yang masih aktif berjumlah sekitar 271 orang (jumlah ini belum termasuk data MAPABA terbaru di Tahun 2021 yang baru dilaksanakan oleh Komisariat dan Rayon terkait).
Kita tentu saja perlu bangga dengan pencapian ini sekaligus waspada karena dengan kuantitas yang banyak justru akan membebani mesin kerja organisasi dan jatuhnya tidak bisa memanajemen anggota dengan baik. Kritik, saran dan masukan tentu saja sangat diperlukan untuk terus memacu semangat organisasi sehingga mesin organisasi bisa tetap berjalan dengan baik. Di sisi lain, kuantitas yang banyak juga harus diimbangi dengan kualitas yang baik juga sehingga kesiapan anggota PMII setelah menjadi alumni menjadi bisa lebih dipertimbangkan oleh realitas kehidupan. Terlebih lagi, tantangan di masa depan akan lebih sulit daripada tantangan di masa kini dan di masa lalu, khususnya bagi Kepengurusan PMII Kebumen masa khidmat 2021-2022.
Post a Comment