PMII adalah organisasi kaderisasi, bukan organisasi politik.
Ungkapan yang seringkali saya dengar dari Senior PMII, Termasuk Ketua Cabang PMII Kebumen sekarang Sahabat Solihan maupun Mantan Ketua Kaderisasi PB PMII zaman Sahabat Aminudin Makruf (Yaitu Sahabat Munandar Nugraha). Namun itu hanya ungkapan yang kemudian menjadi tidak bermakna dalam dinamika PMII yang sebenarnya. Sebagai kader PMII saya turut prihatin terkait persoalan ini.
Menjelang RTK (Rapat Tahunan Komsariat) PMII Jokosangkrip IAINU Kebumen kali ini. Harapan supaya PMII tidak “tiba-tiba” menjadi organisasi politik adalah sebuah pencapaian yang besar jika bisa terealisasikan.
Pasalnya, bias politik pada kader PMII sangat merugikan dimensi kaderisasi. Terlebih bagi Komisariat yang seharusnya menjadi Kawah Candradimuka. Akan sangat merugikan bagi keberlangsungan estafet dan basis PMII itu sendiri di setiap daerah tentunya.
Lalu bagaimana solusi paling tepat untuk menghilangkan benalu seperti ini? Adalah menghilangkan yang namanya politiking (berpikir politis) dalam otak kader PMII, khususnya untuk Komisariat.
Anggota dan Kader PMII harus sadar untuk memikirkan masa depan dan gerakan PMII secara universal dan atas nama PMII, bukan justru atas nama kepentingan pribadi dan hasrat berkuasa. Jika kita berpikiran gerakan PMII untuk ke depan secara bersama-sama alias tanpa adanya saling curiga antar sesama kader maka akan tercipta iklim pergerakan yang bagus.
Satu visi adalah intisari bagi aktivitas itu. Dan implikasi dari aktivitas itu adalah gerakan PMII (khususnya Komisariat) akan diperhitungkan oleh teman-teman sesama Komsat, Organ Ekstra lain, Mahasiswa umum ataupun Perguruan Tinggi. Marwah PMII menjadi garda terdepan bagi keberlangsungan estafet kepemimpinan PMII.
Semoga harapan bisa terwujudkan.
Source:
https://pppmiijokosangkrip.wordpress.com/2018/06/27/pmii-adalah-organisasi-kaderisasi/
Post a Comment