Oleh Khasbi
Saya sempat tercengang ketika membaca
sebuah tulisan dari Dr. Media Zainul Bahri dalam bukunya yang berjudul “Wajah
Studi Agama-agama”. Di dalam buku tersebut tertuliskan bahwa Gamal Al-Banna
(adik Hasan AL Banna) telah menemukan islam baru.
Islam itu ditemukannya ketika
Gamal Al Banna dipenjara dan mendapatkan ancaman dari penguasa Kota Kairo yang
tidak berperi kemanusiaan. Gamal Al Banna juga menyatakan bahwa Moral sosial
dan sisitem sosial orang-orang eropa lebih islami dibanding orang islam sendiri
yang penuh kemunafikan (Madia Zainul Bahri: 2015).
Yang saya fikirkan adalah
pernyataan dari Gamal Al Banna tersebut. Saya mendukung secara penuh pernyataan
tersebut, apabila jika kita bawa konteks itu ke Indonesia. Moral bangsa sedang
merusut tak terhentikan setelah beberapa kali para pejabatnya yang beragama islam melakukan pelanggaran hukum.
Korupsi adalah contoh kasus besar yang sedang mendera bangsa ini. Praktek yang dikutuk ketika orde baru ini nyatanya masih tetap subur dan berkembang semakin pesat. Hukuman yang ditimpakan kepada koruptor tak ubahnya hanya perpindahan tempat hidup saja. Yang tadinya di kantor, sekarang berada di penjara, tetapi masih dengan kemawahan dunia yang tiada duanya.
Korupsi adalah contoh kasus besar yang sedang mendera bangsa ini. Praktek yang dikutuk ketika orde baru ini nyatanya masih tetap subur dan berkembang semakin pesat. Hukuman yang ditimpakan kepada koruptor tak ubahnya hanya perpindahan tempat hidup saja. Yang tadinya di kantor, sekarang berada di penjara, tetapi masih dengan kemawahan dunia yang tiada duanya.
Bahkan yang sangat mencengangkan adalah kasus koruptor yang
jalan-jalan ke Bali ketika dia dalam masa tahanan. Sesungguhnya itu adalah
bentuk yang sangat real atas kemerosotan moral dari orang islam khsusunya,
serta bangsa umumnya.
Menindak lanjuti kasus tersebut,
pastilah kita mampu memahami bahwa kemerosotan moral tersebut disebabkan karena
keimanannya yang-mungkin-sudah tidak ada lagi dalam hati. Mereka-mungkin-lupa
akan adanya hari pembalasan.
Hari yang-mungkin-ditunggu-tunggu oleh kaum yang
dirugikan. Secara mudahnya yaitu apabila orang yang melakukan keburukan pasti
akan mendapat keburukan, dan siapa yang melakukan kebaikan maka dia juga akan
mendapat kebaikan juga. Allah pun tidak pernah tidur-selalu melihat-para
hambanya di bumi.
Seperti sifatnya yaitu samian
dan basiran yang perlu diingat-ingat
oleh kita, apalagi untuk mereka yang doyan makan uang yang bukan haknya-dholim. Tidak pelu berlama-lama untuk
menunggu kehancuran sebuah bangsa jika para pejabatnya terus menerus melakukan
korupsi.
Maka dari itu, moral sangatlah urgent bagi keberlangsungan hidup baik
itu manusia ataupun sebuah bangsa. Masih inginkah kita hidup dalam keadaan
bermoral?. itu pilihan anda.
Post a Comment