Kenapa Filsafat Artiya Cinta Kebijaksanaan?





Oleh: Khasbi


Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philoshopia, terdiri dari dua kata: philo=cinta dan shopia=kebijaksanaan. Maka jika digabung philoshopia akan berarti cinta kebijaksanaan.

Sulit untuk merasionalisasi kenapa filsafat secara bahasa diartikan sebagai cinta kebijaksanaan sementara secara istilah menurut Bertrand Russell diartikan sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan tinggi dan kritis. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah apakah kemudian dengan berupaya menjawab pertanyaan tinggi dan kritis mampu menghasilkan dan menemukan sebuah terma besar filsafat yaitu cinta kebijaksanaan?

Jika kita menelusuri lebih dalam, kata filsafat (dengan artian philoshopia) pertama kali muncul pada abad ke-6 SM. Lebih tepatnya oleh Phytagoras, sewaktu dia ditanya "apakah anda termasuk orang yang bijaksana?" dia menjawab "saya hanya seorang philoshopos, pecinta kebijaksanaan"

Alasan kenapa Phytagoras mengatakan hal demikian disebabkan filsafat (menurut Plato) dimaknai sebagai pengetahuan segala yang ada. Sehingga, orang yang berfilsafat adalah orang yang punya banyak pengetahuan dan dianggap sebagai yang memegang pengetahuan sejati.

Sebenarnya, Phytagoras ingin mengatakan bahwa manusia tidaklah berhak mengatakan dirinya sebagai yang mempunyai pengetahuan sejati, sebab dalam konteks in Tuhanlah yang berhak. Jadi, untuk menghilangkan stigma bahwa manusia adalah yang mempunyai otoritas kebenaran sejati, maka dihadirkanlah filsafat dengan artian cinta kebijaksanaan atau sebuah usaha mencapai pengetahuan yang sejati. Manusia hanya mampu berusaha (mencintai) tidak dan bukan yang mempunyai kebijaksanaan.

Sedangkan istilah filsafat yang diartikan oleh Bertrand Russell sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan tinggi dan kritis karena filsafat sudah mengalami perkembangan. Bertrand Russell hidup pada zaman Kontemporer sedang kemunculan filsafat masih abad ke-6 SM. 

Begitulah filsafat yang senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi ruang dan waktu. Kendati mengalami perkembangan makna, namun Esensi dari filsafat masih sama baik zaman Yunani kuno maupun zaman kontemporer yaitu "sebuah proses berpikir".


Post a Comment

Previous Post Next Post