Terkadang pernah terlintas di pikiran, kenapa berita masih saja menarik dan gak ngantuki ketika dibaca. Berita terkadang asik untuk dibaca seolah jadi kebutuhan sikologi manusia,(mengini maca senajan ukur judule tok).
Namun, terkadang juga bisa sebaliknya, tidak menarik sama sekali, seolah melihat saja menjadikan kita jijih berkepanjangan. Tidak hanya berita satu dimensi media saja, tapi semua berita ; cetak, online, gambar, video dll.
Apakah yang menjadi dasar dari “kemenarikan” dan “ketidakmenarikan” berita tersebut ?. Untuk menjadi seorang Propagandais yang hebat, wajib hukumnya menganalisis “hubungan” tersebut, sebab Pers Propaganda erat kaitannya dengan berita dan isu yang ingin di lemparkan ke jurang masyarakat yang luas (pembaca).
Berikut ini hasil analisis atas “persoalan” tersebut, dengan panduan buku jurnalistik karya Ashadi Siregar dkk. Menurutnya, berita menjadi menarik dan patut di baca harus memenuhi minimal 1 unsur layak berita. Semakin banyak unsur berita, semakin “menariklah” berita tersebut.
Lalu apa yang menjadi unsurnya ?. Berikut jawabannya ;
1. Significance (penting), yaitu kejadian yang berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, minimal bisa punya daya untuk menggerakkan pribadi pembaca.
2. Magnitude (besar), yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka berarti bagi kehidupan orang banyak.
3. Timeliness (waktu), yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang baru terjadi, atau baru di kemukakan.
4. Proximity (kedekatan), yaitu kejadian yang dekat bagi pembaca. Kedekatan yang dimaksud adalah secara geografis ataupun emosional pembaca.
5. Prominence (tenar), yaitu menyangkut hal-hal yang dikenal atau sangat dikenal oleh pembaca, seperti ; orang, benda, tempat dll.
6. Human interest (manusiawi), yaitu kejadian yang memberi sentuhan perasaan bagi pembaca, baik kejadian yang menyangkut orang biasa ataupun orang “besar”.
Pers Propaganda harus mampu menggunakan unsur tersebut dengan baik supaya masyarakat yang ingin “dipengaruhi” bisa tertarik dengan Propaganda yang dilakukan.
Bijaksana dan cermat dalam mengambil unsur berita harus jadi keahlian yang dimiliki oleh seorang Propagandais. Jangan sampai berita tidak aktual (unsur timesliness misalnya) malah diberitakan,pasti yang terjadi adalah pembaca akan mengabaikan begitu saja berita.
Ada lagi, berita pribadi ; curhat, like and dislike dll. (unsur significance) juga diberitakan dan dicuatkan ke ranah publik, itu sama sekali gak penting bagi masyarakat (pembaca).
Jadi, mari jadi penulis, propagandais yang cool abiss dengan resep di atas.
Source:
https://pppmiijokosangkrip.wordpress.com/2018/01/21/ingin-jadi-propagandais-hebat-kenali-resepnya/
Post a Comment