MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ; TAFSIR PENCIPTAAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA





Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan
Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI Semester I
Dosen Pengampu:
Drs. Maskub, M.Pd.I







Oleh :
Muhammad Khasbi Minannurrohman










KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrah matullahi wabarakatuh
Alhamdulillah biqaulillah, wassallatuassalamuala rassulillah..
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan nikmatnya kepada saya, sehingga mampu untuk menyelesaikan dan mempersembahkan tulisan ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabiyullah Muhammad Saw. Semoga dengan solawat ini, kita merupakan salah satu umat yang akan mendapat syafaaftul ‘udma di dunia maupun di akhirat nanti. Aamiin
Dengan tulisan ini, saya hanya ingin menyampaikan pandangan saya tentang tafsir-tafsir yang sebagian besar adalah karya dari Quraish Sihab dan juga Jalalyn tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan penciptaan mahluk (manuisa) dan juga perkembanganya. Saya mengutip tafsir tersebut di internet (semoga tetap terjaga keasliannya). Dengan menelaah dan memperbandingkan ayat maupun tafsiran keduanya, saya akhirnya mendapatkan kesimpulan yang universal dan jelas. Tulisan ini saya persembahkan untuk Guru Besar saya. Selain untuk memenuhi tugas, tulisan ini juga bertujuan untuk mempermudah penelaahan tafsir, yang khususnya berhubungan dengan penciptaan dan perkembangan manusia.
Tidak lupa, saya mengucapkan beribu terimakasih kepada sahabati saya yang telah membantu saya dalam mendapatkan tafsir tersebut. Semoga, jerih payahnya di ganti dengan balasan pahala yang setimpal. Aamiin
Akhir kata, semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi orang lain. Serta tidak lupa silahkan berilah kritik kepada saya apabila masih terjadi kesalahan-kesalahan. Saya percaya pembaca adalah orang-orang yang kritis-progressif.

Wassalamualaikum warrah matullahi wabarakatuh


Penulis



DAFTAR ISI
A.    PEMBAHASAN :


1.       Al furqon 25 : 2
a.        Tafsir
b.       Tanggapan
2.       Nuh 71 : 13-14
a.        Tafsir
b.       Tanggapan
3.       Al insyiqaaq 84 : 19
a.        Tafsir
b.       Tanggapan
4.       Az zumar 39 : 6
a.        Tafsir
b.       Tanggapan
5.       Al mu’min 40 : 67
a.        Tafsir
b.       Tanggapan
6.       Al hajj 22 : 5
a.        Tafsir
b.       Tanggapan
7.       Al imran 3 : 6
a.        Tafsir
b.       Tanggapan
8.       Ar ra’d 13 : 8-9
a.        Tafsir
b.       Tanggapan
9.       Ar ruum 30 : 54
a.          Tafsir
b.         Tanggapan



B.     KESIMPULAN
C.     SARAN










PEMBAHASAN

1.      Al Furqon 25 : 2
Description: Al Furqan ayat 2
Artinya : yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya[1053].
[1053] Maksudnya: segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup.
a.      Tafsir Al Furqon 2 menurut Quraish Shihab
Hanya Dialah pemilik kerajaan langit dan bumi. Dia tidak mempunyai anak dan tidak pula ada sekutu bagi-Nya dalam kepemilikan. Dia telah menciptakan segala sesuatu dan memberikan ukuran dan aturan yang sangat cermat kepada masing-masing berupa rahasia-rahasia yang dapat menjamin keberlangsungan tugasnya secara teratur (sistematis) (1). (1) Ilmu pengetahuan modern menyatakan bahwa semua makhluk, dari sisi kejadian dan perkembangan yang berbeda-beda, berjalan sesuai dengan sistem yang sangat teliti dan bersifat konstan. Tidak ada yang mampu melakukan itu kecuali Allah, Zat Yang Maha Pencipta dan Mahakuasa. Dari sisi kejadiannya, sudah jelas bahwa semua makhluk--terlepas dari perbedaan jenis dan bentuknya--terdiri atas kesatuan unsur-unsur yang sangat terbatas jumlahnya, hampir seratus unsur. Dari jumlah itu, baru sembilan puluh unsur di antaranya sudah dikenal saat ini. Sifat-sifat alami, kimiawi dan berat atomnya tumbuh secara berangsur-angsur. Dimulai dengan unsur nomor satu, yaitu hidrogen yang memiliki berat atom 1. Sementara ini yang terakhir ditemukan adalah unsur kesembilanpuluh enam, yaitu unsur urium yang berat atomnya sampai saat ini belum diketahui. Unsur terakhir yang ditemukan berat atomnya adalah uranium yang memiliki berat atom 238,57. Kesatuan unsur-unsur tadi kemudian membentuk sebuah komposisi sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan dan tidak akan pernah melenceng. Demikian pula yang terjadi pada tumbuh-tumbuhanan dan hewan. Masing-masing terbagi pada kelompok dan jenis yang berbeda. Sedangkan dalam tahapan perkembangannya, sifat-sifatnya berkembang dari makhluk hidup bersel satu, seperti mikrobat, sampai kepada makhluk hidup yang bersel banyak, seperti manusia yang dapat dikatakan paling sempurna. Setiap jenis memiliki sifat-sifat tertentu yang diwarisi dari generasi ke generasi. Semua itu berjalan menurut hukum dan aturan yang bersifat konstan dan teliti yang menggambarkan secara jelas kebesaran dan kekuasaan Allah Swt. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
b.      Tanggapan
Tanggapan saya : Penafsiran menurut Qurais Sihab tersebut memang membahas tentang perkembangan mahluk hidup, baik itu hewani, nabati, maupun manusiawi. Mahluk hidup terdiri dari berbagai sel, yang nantinya akan berkembang menjadi mahluk hidup yang tadinya mempunyai satu sel berkembang menjadi punya banyak sel. Proses perkembangan tersebut, menurut Quraish Sihab adalah sebuah ketetapan yang terencana dan tidak dapat diketahui oleh ilmu modern sekalipin, karena itu hanya kekuasaan Allah Swt. Allah Maha Kuasa Dia tidak beranak dan tidak diperanakan. Dia di dalam menciptakan sesuatu sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan-Nya, yaitu ketentuan yang sesuai dengan komposisi keperluan hidup mahluk ciptaan-Nya.
2.      Nuh ayat 71 : 13-14]
Description: Surat Nuh Ayat 13
Description: Surat Nuh Ayat 14
13. mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?
14. Padahal Dia Sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian[1519].
[1519] Lihat surat Al Mu'minun ayat 12, 13 dan 14.
a.      Tafsir surah Nuh ayat 13-14  menurut Quraish Shihab
Ayat 13-14. Mengapa kalian tidak mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya--sehingga kalian dapat berharap mendapat kemuliaan diselamatkan dari azab--padahal Dia telah menciptakan kalian dengan beberapa tahapan, mulai dari air mani, segumpal darah, segumpal daging kemudian menjadi tulang dan daging?
a.a Tafsir surah Nuh ayat 14 menurut Jalalayn
Padahal sesungguhnya Dia telah menciptakan kalian dalam beberapa tingkatan kejadian) lafal athwaaran bentuk jamak dari lafal thaurun, artinya tahap; yakni mulai dari tahap air mani terus menjadi darah kental atau alaqah, hingga menjadi manusia yang sempurna bentuknya. Dan memperhatikan kejadian makhluk-Nya seharusnya menuntun mereka iman kepada yang telah menciptakannya.
b.      Tanggapan
Tanggapan saya : Penafsiran yang dilakukan oleh Quraish Sihab dan Jalalyn intinya sama yaitu memandang manusia diciptakan dari beberapa proses yaitu pertama dari air mani (air hina) kemudian berkembang menjadi segumpal darah (nutfah) dan terus berkembang sampai pada bentuk manusia yang sempurna.
3.              Al insyiqaaq 84 : 19
Description: Surat Nuh Ayat 14
Artinya : Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan),[1566]
[1566] Yang dimaksud dengan tingkat demi tingkat ialah dari setetes air mani sampai dilahirkan, kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan sampai dewasa. dari hidup menjadi mati kemudian dibangkitkan kembali.
a.      Tafsir surah Al Insyiqaaq ayat 19 menurut Jalalayn
(Sesungguhnya kalian melalui) hai manusia. Bentuk asal lafal Latarkabunna adalah Latarkabuunanna, kemudian huruf Nun alamat Rafa'nya dibuang karena berturut-turutnya Nun, demikian pula huruf Wau alamat jamaknya, tetapi bukan karena 'illat bertemunya kedua huruf yang disukunkan, sehingga jadilah Latarkabunna (tingkat demi tingkat) fase demi fase; yaitu mulai dari mati lalu dihidupkan kembali, kemudian menyaksikan keadaan-keadaan di hari kiamat.
b.      Tanggapan
Tanggapan saya : Penafsiran yang dilakukan oleh Jalalyn membahas masalah betapa singkatnya sebuah fase yang dialamai oleh manusia. Yaitu dari hidup, mati, dan hidup lagi pada waktu di akhirat nanti. Itu semua memang karena manusia di ciptakan secata bertingkat-tingkat, mulai dari lahir, kanak-kanak, remaja, dewasa, tua dan akhirnya meninggal dunia.

4.              Az zumar 39 : 6
Description: Surat Az-Zumar ayat 6
Artinya : Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[1306]. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?
[1306] Tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.
a.      Tafsir surah az Zumar ayat 6 menurut Quraish Shihab
Allah telah menciptakan kalian, wahai umat manusia, dari satu nafs yaitu Adam, bapak manusia. Dari satu nafs itu, Dia menciptakan pasangannya yaitu Hawâ'. Untuk kepentingan kalian, Dia menurunkan delapan macam hewan ternak, jantan dan betina, yaitu unta, sapi, domba dan kambing. Dia juga menciptakan kalian di dalam rahim ibu melalui tiga fase kegelapan: kegelapan perut, rahim dan plasenta. Yang memberikan hikmat itu kepada kalian adalah Allah, Pemelihara dan Penguasa segala urusan kalian. Hanya Dialah, bukan yang lain, yang memiliki kekuasaan segala urusan. Tak ada yang pantas disembah selain Dia. Lalu mengapa kalian tidak menyembah-Nya dan berpaling menyembah yang lain? (1). (1) Ovum berada pada salah satu indung telur wanita. Ketika mencapai puncak kematangannya, ovum akan keluar dari dalam indung telur untuk kemudian ditangkap oleh salah satu tabung valub. Di dalam saluran valub itu, ovum kemudian berjalan menuju rahim dan baru akan sampai ke rahim setelah beberapa hari. Pada masa berjalan menuju rahim itulah, ovum dapat dibuahi oleh sperma laki-laki. Mulailah, setelah itu, masa perkembangannya. Fase selanjutnya dialami janin di dalam rahim, di mana janin dilapisi oleh dua pembalut: charlon yang turun membantu membentuk plasenta, dan awnion yang langsung melapisi janin. Mengenai penafsiran "tiga fase kegelapan" dalam ayat ini, memang terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Di antaranya, bahwa yang dimaksud dengan tiga fase kegelapan itu, adalah: a. perut, rahim dan plasenta (atau selaput pembalut janin pada umumnya), b. perut, charlon dan awnion, c. perut, punggung dan rahim, d. indung telur, saluran valub dan rahim. Tampaknya, pendapat terakhirlah yang paling kuat karena merupakan tiga masa yang terpisah dan berbeda-beda tempatnya. Sedangkan pendapat yang lain pada kenyataannya hanya menunjukkan satu fase gelap pada satu tempat dengan beberapa tingkatan. Allah, Sang Pencipta, telah mengisyaratkan fakta ilmiah ini di dalam kitab suci-Nya pada saat orang belum menemukan ovum pada binatang mamalia, serta perjalanannya di dalam tubuh wanita yang jauh dari penglihatan mata
b.      Tanggapan
Tanggapan saya : Quraish Sihab menafsirkan ayat tersebut dari awal nenek moyang kita yaitu Nabi Adam. Menurutnya dari Hawa-lah manusia dapat dilahirkan serta dijaga oleh Allah di dalam perut ibu Hawa melalui tiga perlindungan yang dikenal dengan fase kegelapan (kegelapan perut, rahim dan plasenta). Dinding Rahim pada wanita adalah pelindung bagi bayi agar tetap terjaga dari guncangan maupun dari pengaruh luar. Selain itu ibu juga berperan penting didalam penyuplain makanan terhadap bayi.

5.              Al mu’min 40 : 67
Artinya : Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
a.      Tafsir surah Al Mu’minun ayat 67 menurut Jalalayn
(Dengan menyombongkan diri) tidak mau beriman (akan keakuan kalian) yakni membanggakan Kabah atau tanah suci yang kalian tempati, maksudnya kalian beranggapan bahwa diri kalian adalah penduduknya, oleh karena itu kalian merasa dalam keadaan aman dari azab Allah, berbeda dengan kaum-kaum yang lain di tempat tinggal mereka selain dari tanah suci (dan seraya bergadang) lafal Samiran menjadi Hal, artinya mereka berkumpul membentuk suatu kelompok sambil berbincang-bincang di waktu malam hari; hal ini mereka lakukan di sekeliling Kabah (kalian mengucapkan perkataan-perkataan yang keji terhadapnya") lafal Tahjuruuna ini jika berasal dari Fi'il Tsulatsi artinya tidak menganggap Al-Quran. Jika berasal dari Fi'il Ruba'i berarti mereka membuat-buat perkataan yang keji tanpa hak terhadap diri Nabi saw. dan Alquran. Selanjutnya Allah swt. Berfirman.
Quraish Sihab dalam sikap menolak itu, kalian berlaku sombong dan mengejek. Kalian memberikan berbagai sifat buruk kepada Wahyu yang Kami turunkan ketika kalian berkumpul untuk berbincang-bincang di kegelapan malam."
b.      Tanggapan
Tanggapan saya : Maksud dari penafsiran di atas yang dikemukakan oleh Jalalyn dan Quraish Sihab adalah bentuk kesombongan manusia yang dilakukan kepada Allah Swt, tepatnya kepada Wahyu Allah yaitu AL-Qur’an. Mereka yang mengingkari Al-Qur’an walaupun mereka berada di tanah suci tidak akan bias lari dari azab Allah yang pedih. Mereka telah lupa dengan apa mereka diciptakan. Kemudian kebanyakan mereka telah lalai dengan ajal yang pasti akan menjemput mereka, sesuai dengan perjalanan hidup manusia yang telah di rancang oleh Allah Swt.
Walaupun ini sedikit lari dari konteks perkembangan manusia, tetapi masih ada kaitanya dengan perkembangan manusia yang memang manusia adalah tempatnya lupa dan salah. Jadi mereka lupa bahwa dulu pernah ditanya tentang keimanan ketika pertama kali ditiupkanya jiwa kedalam tubuh manusia.

6.              Al hajj 22 : 5
Artinya : Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
a.      Tafsir surah Al Hajj ayat 5 menurut Quraish Shihab
Wahai manusia, apabila kalian ragu akan kebenaran pembangkitan Kami terhadap kalian dari kematian, maka sebetulnya dalam proses penciptaan kalian terdapat bukti tentang kekuasaan Kami untuk melakukan hal itu. Kami mula-mula telah menciptakan asal-usul kalian dari tanah. Lalu, dari tanah itu, Kami menciptakan air mani yang, pada gilirannya, Kami ubah menjadi segumpal darah padat. Segumpal darah padat itu pun kemudian Kami jadikan sepotong daging yang adakalanya berbentuk manusia atau tidak, untuk menerangkan kekuasaan Kami dalam menciptakan sesuatu secara berangsur-angsur. Setelah itu adakalanya Kami membuat kandungan itu gugur menurut kehendak Kami, ataupun meletakkan di dalam rahim hingga kandungan menjadi sempurna hingga Kami mengeluarkan kalian dari perut ibu dalam bentuk bayi. Kalian yang masih bayi itu kemudian Kami pelihara hingga sempurna kekuatan fisik dan akal pikirannya. Setelah itu di antara kalian ada yang dimatikan oleh Allah dan ada lagi yang dipanjangkan umurnya hingga usia lanjut dan pikun yang tidak mempunyai daya untuk mengetahui sesuatu lagi. Barangsiapa yang mula-mula menciptakan kalian dengan cara seperti itu, tidak akan ada yang dapat membuat-Nya tidak mampu untuk mengembalikan kalian lagi. Selain bukti itu, ada bukti lain yang menunjukkan kekuasaan Allah untuk membangkitkan. Yaitu, bahwa bumi yang kalian dapati kering kerontang itu, apabila Kami turunkan air akan memperlihatkan tanda kehidupan, bergerak, mengembang, permukaannya meninggi akibat air dan udara yang menyela-nyelanya, dan akhirnya memunculkan berbagai jenis tumbuhan yang indah, memukau dan membuat senang siapa saja yang melihatnya.
b.      Tanggapan
Tanggapan saya : Penafsiran dari ayat tersebut oleh Quraish Sihab berisi tentang perjalanan terbentuknya manusia yang kemudian di lahirkan dan diberi kehidupan di alam dunia ini. Proses kehidupan yang dialami di dunia adalah tand-tanda Allah Swt. Jika dikaitkan dengan proses perkembangan memang sangtlah berkaitan, yaitu proses terbentuknya manuisa yang kemudian dilahirkan serta di beri kehidupan adalah perkembangan yang sangat jelas. Manusia yang tadinya tidak mampu mengerti untuk memahami kekuasaan Allah akan semakin tahu dengan cara memahami kehidupan yang ada disekitarnya sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah.



7.              Al imran 3 : 6
Description: Surat Ali Imran Ayat 6
Artinya : Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

a.      Tafsir surah Al Imran ayat 6 menurut Quraish Shihab
Dialah yang membentuk kalian ketika masih berupa janin dalam rahim dengan berbagai macam bentuk yang dikehendaki. Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Mahaperkasa dalam kekuasaan- Nya, Mahabijaksana dalam ciptaan-Nya. (1) (1) Ayat ini menunjukkan satu sisi kemukjizatan berupa kekuasaan Tuhan Sang Pencipta, yaitu berubahnya sebuah sel telur (ovum) yang subur menjadi seorang manusia sempurna dengan organ tubuh lengkap dan terdiri atas jutaan sel-sel dengan tugas sendiri- sendiri. Nanti akan disebutkan dalam al-Qur'ân ayat-ayat yang memerinci beberapa fase perkembangan janin. Yang diisyaratkan dalam ayat ini khusus berkenaan dengan kekuasaan mutlak Tuhan dalam proses pembentukan janin. Yaitu, dalam sebuah sel telur yang sangat kecil, Allah meletakkan seluruh gen yang menentukan jenis kelamin, ciri-ciri fisik dan kepribadian seperti bakat, intelegensia dan kejiwaan. Penentuan bentuk seseorang dari hasil pertemuan sel telur dan sel sperma dari jutaan sel-sel lainnya merupakan bukti kehendak mutlak Tuhan, sehingga tidak ada di dunia ini orang yang sama persis dari segala segi.
b.      Tanggapan
Tanggapan saya : memang sangat tepat penafsiran yang dilakukan oleh Quraish Sihab, dia mengatakan bahwasanya Tuhan sedang menunjukan kepada kita bagaimana kemukjizatanya. Yaitu ketika pembentukan janin yang melalui begitu banyak proses. Baik itu bertemunya sel sperma dan sel telur sera kemudian terbentuk nutfah, sampai nanti pembentukan secara fisik, kepribadian maupun bakat yang melekat di dalam diri manusia. Kesemuanya tersebut adalah tanda-tanda kemukjizatan Allah yang sedang ditampakkan kepada kita, supaya kita mampu berpikir dan mampu bersyukur.
8.              Ar Ra’d 13 : 8-9
Description: 13:8
Description: 13:9
Artinya :
8. Allah mengetahui apa yang dikandung oleh Setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.
9. yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; yang Maha besar lagi Maha tinggi.
a. Tafsir surah ar Ra’d ayat 8-9 menurut Quraish Shihab
Yang memberikan mukjizat yang besar itu kepada Rasulullah saw. adalah Allah yang mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui keadaan manusia sejak masih berupa sperma yang tersimpan di dalam rahim sampai matinya. Oleh karena itu, Dia mengetahui keadaan janin--laki-laki atau perempuan--yang dikandung dalam rahim setiap wanita, pengurangan dan penambahan yang terjadi di dalam rahim dari waktu ke waktu, sampai selesai masa kehamilan dan sempurnalah pertumbuhan janin dan lahirlah ia ke alam dunia. Bagi Allah, segala sesuatu telah dibatasi kadar dan waktunya(1). (1) Allah mengetahui janin yang dikandung oleh rahim setiap wanita, dan mengetahui berbagai fase yang terjadi. Sejak rahim itu masih kecil, ketika sperma mulai menghilang [menjelma dalam bentuk lain], kemudian membesar dari hari ke hari, sampai akhirnya sperma itu menjadi janin yang siap dilahirkan. Sungguh, segala sesautu, besar maupun kecil, bagi Allah ditetapkan dengan perhitungan yang tepat.
Dialah yang mengetahui sesuatu yang gaib, yang luput dari jangkauan indera kita dan sesuatu yang nyata, yang dapat kita saksikan dengan indera, dengan ilmu-Nya yang jauh lebih luas dari sekadar apa yang kita lihat. Dia Mahabesar yang lebih besar dari segala yang ada di alam raya.
c.       Tanggapan
Pendapat saya: penafsiran tersebut mengacu pada perkembangan manusia yang berawal dari seperma dan terus berubah sesuai dengan kejadian yang sesuai dengan ketentuan Allah. Dia mengetahui apa-apa yang mereka tidak ketahuai. Hanya Allah-lah yang Maha Mengtahui.
9.              Ar ruum 30 : 54
Description: Surat Ar Rum Ayat 54
Artinya : Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.

a.      Tafsir surah ar Ruum ayat 54 menurut Jalalayn
(Allah, Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah) yaitu dari air mani yang hina lagi lemah itu (kemudian Dia menjadikan kalian sesudah keadaan lemah) yang lain yaitu masa kanak-kanak (menjadi kuat) masa muda yang penuh dengan semangat dan kekuatan (kemudian Dia menjadikan kalian sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban) lemah karena sudah tua dan rambut pun sudah putih. Lafal dha'fan pada ketiga tempat tadi dapat dibaca dhu'fan. (Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya) ada yang lemah, yang kuat, yang muda, dan yang tua (dan Dialah Yang Maha Mengetahui) mengatur makhluk-Nya (lagi Maha Kuasa) atas semua yang dikehendaki-Nya.
Quraish Shihab menjelaskan Allah-lah yang menciptakan kalian dari air mani, lalu kalian tumbuh dalam keadaan lemah. Kemudian Dia menjadikan kalian kuat setelah keadaan lemah itu dengan pertumbuhan kalian sampai dewasa. Setelah itu menjadikan kalian lemah kembali setelah keadaan kuat itu, yaitu dengan sampainya kalian pada usia tua dan beruban. Dia menciptakan segala yang dikehendaki-Nya. Dia Maha Mengetahui untuk mengurus ciptaan-Nya dan Mahakuasa untuk menjadikan segala yang dikehendaki-Nya.
b.      Tanggapan
Tanggapan saya : Tafsir dari keduanya sangat berkaitan yaitu awal penciptaan manusia berawal dari seperma dan ovum yang oleh Allah telah di konsep dan di tentukan penciptaannya. Tahapan demi tahap dilalui dan kesemuanyapun telah diketahui dan ditentukan oleh Allah Swt.



KESIMPULAN
Dari tafsir-tafsir yang telah dikemukakan di atas tadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.      Allah adalah Tuhan yang Mahakuasa dan zat yang palng berperan penting dalam penciptaan mahluk hidup. Baik itu penciptaan secara fisik maupun psikologi. Selain itu, Allah jugalah yang punya ketentuan untuk tiap-tiap perkembangan yang akan terjadi pada mahluk hidup. (khusunya manusia).
2.      Manusia diciptakan oleh Tuhan secara bertahap. Dari pertemuan antara sel telur dan seperma, kemudian menjadi nutfah dan terus berkembang sampai menjadi bentuk tubuh utuh manusia. Manusia diciptakan secara bertahap mempunyai tujuan supaya, menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berfikir.
3.      Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Walaupun sebenarnya ketika dulu jiwa dihembuskan kedalam tubuh sudah beriman, tetapi nantinya akan lupa terhadap Rabbnya.
4.      Manusia mengalami proses lahir (hidup) kemudian meninggal dan akan hidup lagi di alam yang berbeda, yaitu alam akhirat dan akan dimintai pertanggung jawaban selama dia hidup di dunia sebelumnya.

SARAN
Sudah barang pasti, kebenaran hanyalah milik Allah. Kekurangan dan salah datangnya dari manusia itu sendiri (khusunya saya). Pastilah tulisan ini banyak mengandung kekurangan dan juga kesalahan yang teramat banyak. Oleh sebab itulah, saya mohon kritik dan saran dari para pembaca. Karena saya tidak akan mampu mengetahui secara menyeluruh  kesalahan tulisan saya ini bila tanpa bantuan orang lain.

Post a Comment

Previous Post Next Post